.



Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

Tampilkan postingan dengan label Materi Kultum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kultum. Tampilkan semua postingan

Kiat Berterimakasih (Syukur)

Kiat Berterimakasih (Syukur)
Sumber: Arsip Artikel - Telaga Rasul

Oleh : Aa Gym

Semoga di bulan Ramadhan yang penuh barokah ini kita digolongkan menjadi orang yang tenggelam dalam samudera nikmat Allah, sehingga tiada yang kita lihat selain nikmat dari Allah dan hanya hutang demi hutang untuk bersyukur kepada Allah swt.

Hikam:
"Mengapa Allah akan menyiksa kamu, jika kamu bersyukur dan beriman kepada Allah. Allah adalah Maha Mensyukuri dan Maha Mengetahui." (Al-Qur`an surat An-Nisa: 147)

Rasulullah saw bersabda: "Yang paling pandai bersyukur kepada Allah adalah orang yang pandai bersyukur kepada manusia." (HR. Imam Tabrani)

Pada umumnya manusia ketika mendapat harta yang berlimpah selalu sibuk dengan hartanya, lupa bahwa harta hanyalah titipan dan bukan miliknya. Manusia seperti ini termasuk kedalam golongan orang yang paling rendah.

Golongan orang yang termasuk beruntung adalah orang yang bersyukur akan harta yang dititipkan Allah kepada nya tetapi masih senang dan bangga dengan harta titipan Allah swt. Golongan orang ahli syukur sejati yaitu orang yang ketika mendapat harta, pangkat, kedudukan, gelar dan lain-lain. Yang dia ingat hanyalah karunia Allah dan untuk menambah kedekatannya kepada Allah.

Anak yang berbakti kepada orang tua adalah termasuk orang yang ahli bersyukur, dengan menyebut dan mengenang jasa orang lain kita sudah termasuk bersyukur kepada Allah swt. Orang tua yang mensyukuri Anaknya karena Allah yaitu orang tua yang mendidik anaknya, agar dekat kepada Allah swt.

Seorang guru merupakan jalan ilmu bagi orang lain, salah satu yang akan menjadi cahaya di dalam kubur diantaranya ilmu, selain amal jariyah dan anak yang soleh. Yang paling penting bagi seorang guru adalah tidak hanya mengajar tapi menjadi contoh bagi murid-muridnya.

Bersyukur kepada Allah tidak hanya bicara, tapi pribadinya menjadi suri tauladan bagi semua orang. Bagi orang yang tidak bersyukur maka nikmatnya akan berubah menjadi adzab Allah yang pedih dan hilang ketentramannya. Sirnanya kebahagiaan karena kita tidak melihat semuanya ini dari Allah dan kurang mensyukuri karunia Allah.

Semoga kita termasuk orang yang pandai mensyukuri akan nikmat Allah swt.

Muhasabah Diri

Muhasabah Diri

Oleh : Al Birruni Siregar

"Dalam menapaki bulan suci ini, hendaknya kita jangan lepas dari terus mensucikan diri, introspeksi akan seberapa kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan. "

Kesucian Ramadhan hendaknya menjadi sebuah cerminan bagi kita. Setahun telah kita lalui kehidupan penuh ragam cerita. Perilaku yang sehari-hari sedikit banyak telah memberikan beraneka warna dan corak kita dalam bermasyarakat, berhablum minan-naas dan berhablum minallah. Dalam menapaki bulan suci ini, hendaknya kita jangan lepas dari terus mensucikan diri, introspeksi akan seberapa kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan. Seberapa banyak kita telah menegakkan keadilan, dan seberapa banyak pula kita telah menyakiti hati orang-orang yang belum tentu bersalah. Seberapa banyak kita telah bersujud bersimpuh di hadapan Allah memohon pengampunan dan seberapa banyak pula kita hilang kesabaran, mencaci maki bawahan, yang status mereka belum tentu rendah di hadapan Allah. Seberapa banyak kita berdzikir dalam pagi dan petang, dan seberapa sering kita membuat orang lain kesal lagi gelisah dengan tingkah laku kita yang kadang kala tidak mengindahkan sopan santun dan tata krama.

Sekarang kita telah sampai ke pertengahan Ramadhan untuk ke sekian kalinya, dan kita kembali bertanya pada diri, seberapa ibadah yang telah kita kerjakan di lima belas hari lampau. Seberapa dari sekian banyak kebaikan yang sejak dini telah kita niatkan ikhlas karena Allah semata. Kembali kita menghitung-hitung lembaran-lembaran amal perbuatan yang baru lima belas hari itu. "Hasibuu anfusakum qobla an tuhaasabu" demikian Sang pemilik wahyu berfirman menegur hamba-hambaNya di muka bumi ini.

Telah banyak saudara-saudara kita, yang dahulu bersama-sama kita berpuasa, shalat berdampingan, berdoa serentak mengamini, dan melantunkan ayat-ayat suci dalam tadarus bersama, namun dalam kesempatan ramadhan kali ini, mereka tidak lagi bersama. Ada yang telah dipanggil ke pangkuan Illahi karena batas usia, ada yang terjebak dalam jeruji penjara akibat narkoba, ada yang tergulung dalam kedahsyatan amukan gelombang tsunami di tanah rencong akhir tahun silam, ada yang jasadnya hangus terbakar tak dapat dikenali dalam suatu musibah kecelakaan pesawat, ada yang terhenyak napasnya terhimpit dalam timbunan musibah tanah longsor, dan ada pula yang sekarang sedang berjuang mempertahankan hidup di ruang-ruang bangsal rumah sakit. "Fa bi ayyi aalaa’I robbikumaa tukadz-dzibaan?";"Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan?"

Allah ‘azza wa jalla berfirman, dan Dialah yang Maha benar perkataan-Nya: "Yaa ayyuhannaasut-taquu robbakum wakhsyaw yawman laa yajzii waalidun ‘an waladihi wa laa mawluudun huwa jaazin’an waalidihi syai’an. Inna wa’dallahi haqqun falaataghurronnakumul hayaatud-dunyaa walaa yaghurronnakum billaahil ghuruur. Innallaha‘indahu ‘ilmus-saa’ati wa yunnazzilul ghaitsa wa ya’lamu maa fil arhaami wa maatadrii nafsun maadzaa taksibu ghodhan wa maa tadri nafsun bi ayyi ardhin tamuutu.
Innallaha ‘aliimun khobiir."; "Hai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari (yang pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya sedikitpun. Dan tidak pula sebaliknya. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka jangan sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam mentaati Allah; Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesunguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".(QS.Luqman:33-34).

Begitu pula firman Allah swt, dalam QS.Qaaf:16-20 :

"Walaqad kholaqnal insaana wa na’lamu maa tuwaswisu bihi nafsuhu wa nahnu aqrobu ilaihi min hablil wariid. Idz yatalaqqal mutalaqqiyaani ‘anil yamiini wa ‘anisy-syimaali qa’iidun. Maa yalfidzhu min qawlin illaa ladaihi raqiibun ‘atiid. Wa jaa’at sakrotul mawti bil haqqi dzaalika maa kuntu minhu tahiid. Wa nufikhoo fish-shuuri dzaalika yawmul wa’iid."; "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika kedua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. (Q.S.Qaaf:16-20)

Ramadhan Sebagai Media Taubat

Jika Allah Yang Maha Suci telah mengabarkan kita bahwa syetan-syetan dibelenggu pada bulan ramadhan, maka maksud disini adalah syayathiinal jin (baca: syetan-syetan yang berwujud jin). Adapun syayathiinal ins (baca: syetan-syetan yang berwujud manusia) adalah mereka yang tidak pernah peduli dengan kematian, dan tidak takut pada Tuhannya, maka dengan itu mereka berbuat keonaran di muka bumi yang disusul dengan kerusakan disana-sini, serta menyebarkan fitnah dan kebencian. Kini ramadhan telah mengetuk pintu batin kita, masihkah kita akan mendapati umat islam terombang-ambing bagai buih di lautan?

Syahrur- ramadhan adalah waktu yang terbaik sepanjang masa. Segala keutamaan dan berkah melimpah ruah pada bulan ini. Maka akankah kita terus melewati satu kesempatan emas ini tanpa menanamkan benih niat keikhlasan, lalu merangkainya dengan bunga rampai ibadah kemudian mengetam panennya berupa takwa dan akhlak mulia?

Mari, kini saatnya kita berbenah diri, memanfaatkan nuansa kenikmatan ramadhan sebagai pengejawantahan syukur kita padaNya. Setiap bani adam tidak pernah lepas dari salah dan dosa. Dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah mereka yang mau bertaubat. Sebesar apapun kadar kesalahan dan dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima taubat. Dan telah menjadi sebuah irama bertaubat, bahwa taubat yang niscaya Allah mengabulkannya adalah taubatan nasuha yakni taubat dengan sebenar-benarnya taubat yang terlahir dari kesungguhan diri dan keihklasan hati nurani.

Wahai yang menodai anggota tubuhnya dengan hal-hal yang Allah tidak meridhoi-Nya. Wahai yang berbuat dengan pendengaran dan lisannya, yang Allah menciptakannya suci dari khianat, dusta, dan fitnah. Wahai yang melihat dengan penglihatannya, yang Allah karuniakan mata untuknya dengan kesucian cahayaNya. Tidakkah engkau tumbuhkan rasa malu dan takut pada dirimu akan Allah Yang mengetahui segala gerak-gerik, jejak langkah dan yang terbetik dalam hatimu? Tidakkah kau sadari bahwa kelak anggota tubuh ini akan menjadi saksi pada hari dimana tidak seorangpun sanggup mengelak dari kesalahan-kesalahannya. "Yawma laa tamliku nafsun linafsin syai’an wal amru yawmaidzin lillaah" ; "Hari ketika seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah"(QS.At-Takwir:19)

Tidakkah engkau ketahui di bumi ini ada yang Allah tidak karuniakan baginya anggota tubuh yang sempurna. Seberapa banyak dari mereka yang tidak mendengar sedari lahir, seberapa banyak dari mereka yang kehilangan sepasang penglihatannya, dan seberapa pula yang berjalan dengan kepayahan. Tidakkah cukup hal itu untuk kita mensyukuri nikmatNya yang teragung?
Mari, sebelum kita menapaki ramadhan yang suci ini, hendaklah kita sucikan terlebih dahulu wajah-wajah kita yang keruh penuh dosa, tangan dan kaki kita yang kerap jadi perkara, serta mata, telinga dan lidah kita yang sering menjadi prahara antar sesama, begitu halnya hati kita yang terlena dengan berbagai buruknya prasangka. "Yaa ayyuhalladziina aamanuu, tuubuu ilallahi tawbatan nasuuha, ‘asaa robbukum an yukaffira ‘ankum sayyi’aatikum wa yudkhilakum jannaatin tajrii min tahtihal anhaar"; "Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai" (QS.At-Tahrim:8)

Semoga segala langkah, harapan dan cita-cita yang kita lakukan demi menjadi insan Allah yang bertakwa, mendapatkan keridhaan-Nya. Allahu A’lam bishshawab.

Hati Yang Senantiasa Merasakan Ramadhan

Hati Yang Senantiasa Merasakan Ramadhan
Sumber: Arsip Artikel - Millist DT

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat kejahatan, maka (dosanya) atas dirinya ; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba(Nya). (QS. Fushshilat 41:46)

Segala Puji Bagi Allah Swt seluas langit dan dunia serta apa yang ada sesudahnya. Syalawat dan salam pada junjungan kita Rasulullah Saw, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin dan muslimat di muka bumi ini.

Sahabatku tercinta rahimakumullah..,
Bulan Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita. Malam yang lebih baik dari seribu bulanpun tak akan lagi kita temukan, apakah dengan berakhirnya semua itu kita akan merasa kehilangan gairah untuk beribadah?!...

Tidak sahabat! sekali-kali tidak!.
Ramadhan boleh hilang, namun hati kita akan senantiasa menikmatinya.

Saat berpuasa, dimana lapar dan dahaga menyesak dada, kita bisa merasakan betapa sakitnya penderitaan mereka yang kekurangan. Timbul rasa kasihan untuk menolong, memberikan sebahagian apa yang kita punya untuk mereka. Betapa nikmatnya bukan?! karena saat-saat seperti itu kita merasakan Allah begitu dekat di sisi kita. Karena itu kita tergugah untuk melanjutkannya dengan berpuasa selama 6 hari di bulan syawal, dan Senin Kamis di hari-hari mendatang. (Sesuai kadar kesanggupan kita) Bagi yang masih mempunyai hutang, akan lebih baik segera membayar.

Shalat Tarawih, akan terus kita lakukan dengan Qiyamul lail (tahajud) untuk memperkuat jiwa. Jangan lupa untuk menjaga setiap shalat kita.

Zakat, infak dan sedeqah. Dalam harta kita ada hak orang lain. Apa yang kita nafkahkan semata-mata karena Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Tidakkah kita ingin mendapatkannya?!.. Hati akan tenang jika senantiasa menabung untuk bekal pulang. Tak ada insan yang jatuh miskin karena menafkahkan hartanya.

Tilawah Qur'an akan terus kita lanjutkan. Sebab ia adalah kitab petunjuk dalam mengharungi samudra kehidupan. Al Qur'an juga merupakan shifa (obat) penentram hati, berisi peringatan dan ancaman bagi manusia dan alam semesta ini.

Menjaga diri dari perbuatan yang keji, menjaga makanan agar jasad dan ruhani tetap bersih, dan menyambung tali siraturrahmi. Sebagaimana Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang pada hamba-hamba-Nya, sudah sepatutnya kita saling memaafkan (berlapang dada) pada mereka yang pernah menyakiti kita.

Sungguh nikmat bukan? nikmat karena hati yang senantiasa merasakan Ramadhan. Nikmat merasa hidup dekat dengan Tuhan. Bukankah ini yang dicontohkan Rasulullah? Ibadah Ramadhan adalah cerminan akhlak Beliau setiap harinya.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS. Al Ahzab 33:21)

Wahai Ummul mu'minin, kabarkanlah kepada kami tentang akhlak Rasulullah Saw. Aisyah berkata: Bukankah engkau pernah membaca Al Qur'an?. Jawab: Ya, Kata Aisyah: Akhlak Nabi Allah itu adalah Al Qur'an. (HR. Muslim)

Masa tinggal kita cuma sebentar, Sahabat..,
Jikalau sisa-sisa usia ini tak mampu kita nikmati, betapa ruginya diri. Semoga Allah meridhai segala apa yang kita lakukan, Semoga kita bisa menatap wajah-Nya di hari yang telah dijanjikan, aamiin ya Rabbal 'aalamiin.

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (QS. Al Jaatsiyah 45:15)

Kewajiban Kita Terhadap Anak

Kewajiban Kita Terhadap Anak

Oleh : Ustadz Hilman Rosyad Shihab Lc

"disyukuri oleh anak, diperlakukan ihsan oleh sang anak, dan dido'akan oleh anaknya. Namun tentu saja, sebelum si ibu itu mendapatkan haknya, maka terdapat kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, yaitu..."


Sebagai prolog diungkapkan bahwa tradisi memperingati hari Ibu merupakan pelecehan terhadap si ibu itu sendiri. Seorang akhwat tugas utamanya bukan untuk menjadi pintar (memperoleh gelar Ir, dr, dan sebagainya) tetapi pertama, memahami agamanya, kedua, menjadi istri yang shalihah, ketiga, menjadi ibu pendidik anak, keempat, menjadi da'iyah bagi masyarakat.

Hak seorang ibu adalah : disyukuri oleh anak, diperlakukan ihsan oleh sang anak, dan dido'akan oleh anaknya. Namun tentu saja, sebelum si ibu itu mendapatkan haknya, maka terdapat kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, yaitu (hal ini kelihatannya mudah, namun susah untuk dilaksanakan secara konsisten) :

1. merindukan kehadiran anak, sebelum, ketika, dan setelah hamil.

Penerapan poin pertama dimulai semenjak dari doa sebelum jima. Maknanya, niatnya dulu yang harus diperbaiki. Kadang secara tidak sadar kita tidak "menginginkan" kelahiran anak. Misalnya ketika si ibu mengandung lagi, padahal anaknya yang pertama masih kecil, atau alat kontrasepsi yang ternyata tidak bisa menahan kehamilan, dan lain sebagainya. Masalah niat juga penting bagi perkembangan si anak kelak. Contoh kasus adalah adanya seorang anak yang sangat nakal yang di-pesantren-kan, bahkan ibunya juga pakai jilbab. Tapi kenapa anaknya bisa sangat nakal seperti itu ? Ternyata, ditemukan jawaban bahwasanya dulu si bapak suka berhubungan dengan si ibu, dalam keadaan mabuk. Hal inilah yang menyebabkan "kenakalan" si anak tersebut, karena dari semula niatnya sudah tidak lurus.

2. memberikan perhatian/upaya yang maksimal terhadap kesehatan dan pendidikan.

Penerapan poin kedua ini diawali dengan menyempurnakan susuan selama 2 tahun, susuan dengan pemberian ASI. Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan pemberian madu, kurma dan susu tambahan. Beliau juga menganjurkan olahraga, terutama lari, renang dan olahraga melempar. Sedangkan tahap pendidikan bagi anak, menurut ajaran Islam dibagi menjadi dua tahap :

qobla taklif (aqil baligh) : < 7 tahun : ibu wajib memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan memberikan contoh. Pada tahap ini wajar jika si anak banyak bertanya ;7 - 10 tahun : memerintah anak (anak akan menurut kalau jelas informasi dan contohnya) ; 10 tahun : disuruh dan dipukul, itupun untuk usaha terakhir saja, jangan di bagian muka atau bagian tubuh yang fatal, jangan menggunakan alat yang membahayakan. Pukul dengan maksud sekadar mengingatkan, demi kemaslahatannya juga.

ba'da taklif (aqil baligh), diajarkan mengenai masalah kemasyarakatan, dagang, muamalah, tanggung jawab, amanah, dan sebagainya.

3. mendo'akan maslahat (baik-baik) terhadap anak.

Ternyata "sulit" untuk mendo'akan maslahat terhadap anak, karena bisa saja kita berucap doa celaka bagi anak tanpa kita sadari. Sedangkan doa yang tidak dihijab oleh Allah adalah doa orang yang musafir, orang yang dizhalimi, dan doa celaka orang tua terhadap anaknya. Dan doa pun tidak mesti "Allahumma" saja, bisa juga berupa iming-iming hadiah, misalnya "ummi akan ngasih roti dan uang jajan asal kamu sekolah", atau berbagai motivasi lainnya seperti itu.

4. menunjukkan (izhhar) sikap sayang dan adil terhadap anak.

Contohnya adalah dengan membelai dan mencium si anak. Rasulullah pun mencium anak dan cucunya. Bahkan beliau mendudukan Fatimah r.a. di pangkuannya ketika beliau sakit menjelang ajal, tetapi beliau masih menunjukkan rasa sayang terhadap anaknya. Mudah-mudahan, kita bisa mengikuti uswah hasanah kita tersebut.

Wallahu a'lam bish shawwab.

Mengapa Doa Tidak Terkabul ?

 Mengapa Doa Tidak Terkabul ?
Dikisahkan pada suatu hari, Ibrahim bin Ad-ham melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata,

“Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan.?”
...
Ia menjawab,

“Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal:

1. Kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.

2. Kalian mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi meninggalkan sunnahnya.

3. Kalian membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya.

4. Kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT tetapi tidak pernah pandai mensyukurinya.

5. Kalian mengatakan bahwa syaithan itu adalah musuh kalian tetapi senang mendengar mengikuti bisikannya.

6. Kalian katakan bahwa surga itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah beramal untuk menggapainya.

7. Kalian katakan bahwa neraka itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak mau lari darinya.

8. Kalian katakan bahwa kematian itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah menyiapkan diri untuknya.

9. Kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib orang lain tetapi lupa dengan aib sendiri.

10. Kalian kubur orang-orang yang meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tidak pernah mengambil pelajaran dari mereka".

(Mi’ah Qishshah Wa Qishshah Fii Aniis ash-Shaalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin karya Muhammad Amin al-Jundi, Juz.II, hal.94).

Siksaan Bagi Yang Meremehkan Sholat

 Siksaan Bagi Yang Meremehkan Sholat


Fatimah a.s bertanya pada Rasulullah saw:

"Wahai ayahku, apa siksa bagi yang meremehkan sholat, baik ia lelaki maupun perempuan?

Beliau menjawab:

"Wahai Fatimah, barang siapa yang meremehkan sholatnya, lelaki maupun perempuan, maka
Allah akan memberinya petaka sebanyak 15 siksa. Enam diantaranya didunia, tiga disaat kematian, tiga didalam kuburnya, dan tiga pada hari kiamat disaat ia bangun dari kuburnya"

Yang Menimpanya Didunia Yaitu:

1 Allah akan mencabutberkah umurnya
2 Allah akanmencabut berkah rezekinya
3 Allah akan menghapus ciri orang saleh diwajahnya
4 Semua amal yang dilakukan tidak diberi pahala
5 Do'anya tidak terangkat kelangit
6 Tidak mendapat bagian didalam do'a orang-orang saleh

Yang Menimpanya Disaat Kematian Yaitu:

7 Matinya dalam keadaan terhina
8 Matinya dalam keadaan lapar
9 Matinya kehausan.

Yang sekiranya ia diberi minuman satu sungai, hausnya tidak akan hilang Yang Menimpanya Didalam Kubur Yaitu:

10 Allah menyerahkan pada malaikat yang menakutkan didalam kuburannya
11 Kuburannya menjepitnya
12 Kuburannya gelap gulita

Yang Menimpanya Pada Hari Kiamat Disaat Ia Bangun Dari Kuburnya Yaitu:

13 Allah menyerahkan kepada malaikat untuk menyeretnya (bagai binatang ternak) sedang para mahluk melihatnya
14 Dihisab secara ketat
15 Allah tidak akan menoleh kepadanya dan tidak akan mensucikannya dan baginya azab yang pedih

Wallahu a'alam

QUR'AN RAKSASA

Foto: >>> QUR'AN RAKSASA

Al Qur'an raksasa setinggi 18,5 meter dan panjang 1,2 meter di Palembang, Sumatera Selatan, yang terbuat dari pahatan kayu menjadi Alquran terbesar di dunia. Ini merupakan Alquran pahatan kayu raksasa di dunia. 

Alquran 30 juz dengan ukiran kayu itu dibuat selama sembilan tahun oleh para santri dan pengajar Pondok Pesantren Modern Indo Global Mandiri (IGM), Gandus, Palembang, Sumatera Selatan. 

Alquran yang dibuat dengan biaya Rp2 miliar itu sudah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin di Palembang, dalam acara Konferensi Parlemen Negara Islam anggota OKI (PUIC). 

Alquran raksasa dengan 630 halaman ini terbuat dari ukiran kayu trembesi. Alquran yang menjadi daya tarik peserta konferensi internasional itu dibuat atas inisiatif tokoh muda Islam, Syofwatillah Mozaib. 

Kini, Alquran fenomenal itu disimpan di Pesantren Al Ikhsaniyah di Gandus, Palembang. Alquran yang proses pemahatannya berlangsung pada 2003 sampai 2008 itu sebelumnya sempat dipamerkan dan disimpan di Masid Agung Palembang.

Ketebalan Alquran mencapai 9 meter dengan ukuran halaman 177 x 140 x 2,5 cm. Sebanyak 40 meter kubik kayu trembesi dihabiskan untuk membuat Alquran raksasa ini. 

sumber : 
www.vivanews.com


Al Qur'an raksasa setinggi 18,5 meter dan panjang 1,2 meter di Palembang, Sumatera Selatan, yang terbuat dari pahatan kayu menjadi Alquran terbesar di dunia. Ini merupakan Alquran pahatan kayu raksasa di dunia.

Alquran 30 juz dengan ukiran kayu itu dibuat selama sembilan tahun oleh para santri dan pengajar Pondok Pesantren Modern Indo Global Mandiri (IGM), Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.

Alquran yang dibuat dengan biaya Rp2 miliar itu sudah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin di Palembang, dalam acara Konferensi Parlemen Negara Islam anggota OKI (PUIC).

Alquran raksasa dengan 630 halaman ini terbuat dari ukiran kayu trembesi. Alquran yang menjadi daya tarik peserta konferensi internasional itu dibuat atas inisiatif tokoh muda Islam, Syofwatillah Mozaib.

Kini, Alquran fenomenal itu disimpan di Pesantren Al Ikhsaniyah di Gandus, Palembang. Alquran yang proses pemahatannya berlangsung pada 2003 sampai 2008 itu sebelumnya sempat dipamerkan dan disimpan di Masid Agung Palembang.

Ketebalan Alquran mencapai 9 meter dengan ukuran halaman 177 x 140 x 2,5 cm. Sebanyak 40 meter kubik kayu trembesi dihabiskan untuk membuat Alquran raksasa ini.

sumber :
www.vivanews.com

Mencukur Rambut Kemaluan

Sunnah Fitrah - Mencukur Bulu Kemaluan
Masuk Kategori: Fiqh, Ensiklopedia Islam

Bagi beberapa orang, mungkin tindakan ini dirasakan ‘aneh’, namun sebenarnya Rasululloh SAW telah memberikan contoh untuk hal ‘aneh’ sekalipun. :) Ada juga orang yg malu untuk bertanya tentang hal seperti ini, padahal di Islam TIDAK MENGENAL RASA MALU untuk bertanya hal-hal yang tidak diketahui.

Rambut kemaluan bagi seorang wanita memiliki dua fungsi: biologis dan sosial. Secara biologis, rambut-rambut tersembunyi itu berfungsi melindungi jaringan vulva yang lembut, dan mempertahankan suhu organ reproduksi tetap normal.

Dipandang dari segi sosial, rambut kemaluan sering dipandang sebagai simbol kewanitaan. Seorang wanita dewasa memiliki rambut kemaluan, yang membedakannya dari gadis kecil biasa.

Dengan berbagai alasan, rambut kemaluan mutlak diperlukan. Tapi, demi alasan kesehatan dan kebersihan, alangkah lebih baik bila rambut kemaluan dibersihkan secara berkala. Bukan dengan mencukurnya hingga polos, cukup dengan merapikannya.

Manfaat :
1. Secara ilmu kedokteran modern, diketahui bahwa daerah-daerah pada tubuh manusia yang menjadi sarang penyakit hendaknya senantiasa dibersihkan, diantaranya adalah mencukur bulu disekitar kemaluan baik bagi laki-laki maupun wanita.
2. Selain alasan kesehatan, rambut kemaluan yang pendek, membuat kulit kemaluan jadi lebih terekspos, dan lebih sensitif saat menerima rangsangan dan sentuhan.
3. Selain itu, mencukur rambut kemaluan juga juga mengurangi bau tidak sedap pad kemaluan, sehingga pasangan suami istri bis nyaman dalam melakukan Oral Seks.

Hukum mencukur rambut (ada juga yg menyebut bulu) kemaluan adalah SUNNAH. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW berikut:

“Lima hal yang termasuk sunnah fitrah: Mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR Jama’ah)

“Agar kesemuanya itu tidak melebihi 40 malam.” (HR Ahmad, Abu Daud, dll)

Cara lain, selain mencukur, adalah mencabut, menggunting, atau cara lain (jika ada). Perbuatan ini (mencukur bulu kemaluan) hendaknya dilakukan oleh diri sendiri, atau oleh suami . Jika selain suami kita, maka hukumnya HARAM, dikarenakan kemaluan merupakan salah satu aurat yang mesti dijaga dari orang-orang yg tidak berhak.

Secara ilmu kedokteran modern, diketahui bahwa daerah-daerah pada tubuh manusia yang menjadi sarang penyakit hendaknya senantiasa dibersihkan, diantaranya adalah mencukur bulu disekitar kemaluan baik bagi laki-laki maupun wanita.

Ada beberapa tips untuk mencukur daerah kemaluan:
1. Lakukan bertahap
Bila belum terbiasa melakukannya, lakukan secara bertahap, jangan lantas mencukurnya hingga benar-benar bersih dan gundul. Selain mengagetkan, mencukur halus tanpa meninggalkan sedikitpun rambut bisa membuat kulit vagina teriritasi.
2. Bersihkan pisau cukur
Bila perlu, gunakan pisau cukur baru. Rambut kemaluan yang kasar sangat cepat menumpulkan mata pisau. Mata pisau yang tumpul akan menyulitkan Anda, dan membuat kegiatan mencukur tidak menyenangkan.
3. Gunakan sabun cukur atau jeli
Anda memerlukan sedikit minyak di antara kulit lembut kelamin dan anak mata pisau cukur yang tajam itu, terutama bila kulit Anda sensitif.
4. Bercukur di sore hari
Bila belum terbiasa bercukur sebelumnya, Anda mungkin butuh sedikit penyesuaian karena seringkali ada rasa tidak nyaman saat kulit yang 'polos' menyentuh pakaian. Di sore hari, saat Anda punya banyak waktu beristirahat di rumah, Anda bisa hanya menggunakan baju panjang yang tidak terlalu ketat.
5. Basuh air hangat sebelum bercukur
Hal ini akan melembutkan rambut dan membuatnya lebih mudah digunting.
6. Lakukan pelan-pelan
Jangan mencukur terlalu keras atau menekannya ke arah kulit. Buatlah satu kali cukuran saja, kemudian pindah ke daerah berikutnya. Hari berikutnya, Anda bisa kembali merapikannya.
6. Oleskan pelembap
Setelah mencukur, berikan pelembab pada vulva untuk menyejukkan kulit. Bila khawatir iritasi, cukup oleskan baby oil untuk mengurangi iritasi yang mungkin muncul.


Dengan demikian, jelaslah bahwa Islam merupakan agama yg PALING SEMPURNA

10 nasihat untuk mengapai kesabaran diri

Foto: >>> 10 nasihat untuk mengapai kesabaran diri
silahkan di tag/share

Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
 
Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
 
Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu. Apabila engkau berlimpah nikmat maka jagalah, karena maksiat akan membuat nikmat hilang dan lenyap. Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
 
Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
 
Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.
 
Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…
 
Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…
 
Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
 
Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
 
Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.
 
inilah 10 nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat... semoga manfa'at... Wallaahu A'lam
 
 
***
Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li Shabri ‘anil Ma’shiyah,


Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.

Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…

Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu. Apabila engkau berlimpah nikmat maka jagalah, karena maksiat akan membuat nikmat hilang dan lenyap. Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.

Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya

Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.

Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…

Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…

Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.

Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.

Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.

inilah 10 nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat... semoga manfa'at... Wallaahu A'lam


***
Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li Shabri ‘anil Ma’shiyah,

Metode dan Manfaat Menghafal Al-Qur’an

Foto: >>> Metode dan Manfaat Menghafal Al-Qur’an

Mantapkan Tujuan

Mengapa saya menghafal Al-Qur’an? Pertanyaan ini wajib Anda tujukan kepada Anda sendiri sebelum Anda memullai menghafal Al-Qur’an. Upayakan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah., “Saya menghafal Al-Qur’an Karena cinta kepada Allah, berharap akan rida-Nya, dan agar beruntung mendapatkan kebahagiaan dunia dan akirat.”

Jika itu tujuan anda menghafal Al-Qur’an, Anda telah menempuh separuh perjalanan menghafal Al-Qur’an. Upayakan untuk duduk dan merenung tentang faedah dan manfaat menghafal Al-Qur’an, dan bagaimana Al-Qur’an dapat mengubah kehidupan Anda sebagaimana ia telah mengubah kehidupan orang-orang yang telah menghafal sebelum Anda.

Anda juga harus meyakini bahwa Allah akan memberikan kemudahan kepada Anda untuk menghafal Al-Qur’an. Allah SWT. Telah berjanji

“Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Qamar : 17)

Optimalkan Waktu

Pekerjaan yang harus Anda lakukan hari ini, jangan Anda tunda ke esok hari. Usia itu sangat pendek. Tidak dapat diketahui kapan seorang itu akan meninggal dunia. Karena itu, mulai saat ini segeralah mengambil keputusan untuk menghafal Al-Qur’an. Jangan biarkan waktu dan usia Anda berlalu tanpa Anda gunakan membaca Al-Qur’an dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an. Pada hari Kiamat, Allah akan mempertanyakan waktu yang anda gunakan. Ketika itu, Anda akan menyesali setiap waktu yang tidak Anda gunakan untuk mengingat Allah, atau tidak membaca Kitab-nya, atau tidak melakukan sesuatu untuk agama Islam.

Lepaskan Rasa Takut dan Gangguan Kejiwaan

Sebagian peneliti menegaskan, setiap ayat Al-Qur’an memiliki kekuatan unik untuk menyembuhkan. Beberapa eksperimen membuktikan, orang yang hafal Al-Qur’an lebih jarang tertimpa penyakit, terutama penyakit kejiwaan, daripada orang yang tidak hafal Al-Qur’an. Karena itu, ketika Anda mulai menghafal Al-Qur’an, Anda merasa baru dilahirkan. Bersediakah Anda memulai proyek ini yang dapat mengubah kehidupan Anda?

Fase-Fase Menghafal Al-Qur’an dengan Mudah

1. Mulai menghafal dari surah yang Anda sukai dan Anda yakini mudah untuk Anda hafal.

2. Dengarkan Surah yang Anda hafal sebanyak sepuluh atau dua puluh kali.

3. Buka Al-Qur’an untuk melihat surah yang Anda hafal. Anda pasti merasa familiar dan lebih mudah menghafal surah surah itu karena surah itu sudah terekam di dalam sel-sel otak Anda setelah Anda sering mendengar surah itu.

4. Surah yang Anda hafalkan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok.

5. Mulai dengan membaca kelompok ayat pertama, diulang-ulang hingga hafal.

6. Kemudian baca berulang-ulang kelompok ayat kedua hingga hafal. Setelah itu gabungkan kelompok ayat pertama dan kelompok ayat kedua dalam bacaan Anda hingga benar-benar Anda hafal.
Tundukkan Kesulitan

Rasulullah SAW. Bersabda, “Setiap perbuatan pasti disertai niat…” Sementara perbuatan yang paling disukai oleh Allah adalah perbuatan yang dilakukan secara konsisten atau kontinyu meskipun hanya sedikit. Upayakan setiap hari Anda menghafal beberapa ayat Al-Qur’an, dan jangan sampai Anda tidak menghafal meskipun hanya satu hari karena alasan apa pun. Niat Anda menghafal Al-Qur’an harus semata-mata untuk mengharap rida Allah, untuk mendekatkan diri dengan-Nya, dan untuk mengenal Allah. Orang yang ingin mengetahui siapa Allah yang sebenarnya, hendaklah membaca Kitab Allah SWT., Al-Qur’an.

Memprogram Otak untuk Menghafal Al-Qur’an

Para ilmuan menegaskan, setiap suara yang didengar seseorang secara berulang-ulang dapat mengubah system kerja sel-sel otak. Mendengarkan Al-Qur’an berarti Anda mempersiapkan program sel-sel otak Anda agar sesuai dengan Al-Qur’an bersama seluruh ajaran dan hukum-hukum yang dikandung Al-Qur’an. Agar perubahan system kerja sel-sel otak menghasilkan perubahan yang positif, kita harus mendengar Al-Qur’an dengan benar-benar khusuk. Hal itu sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam firman-Nya,

“dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat ” (QS. Al-A’araf : 204)

Mendengarkan Lantunan Al-Qur’an Ketika Tidur

Para ilmuan menegaskan, pada saat seseorang tidur, otak tetap energik: memperbaiki data-data yang dikumpulkan selama sehari, lalu menyusun dan memasang data-data itu di lokasi-lokasi tertentu. Karena itu, setiap kita dapat mengambil faedah dari tidurnya dan mendengarkan lantunan Al-Qur’an. Hal itu dapat membantu kita untuk memantapkan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an. 

Allah SWT. Berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. ar-Rum : 23)

Puasa Permudah Menghafal Al-Qur’an

Ketika Anda berpuasa, upayakan untuk menyibukkan waktu Anda menghafal surah Al-Qur’an yang sebelumnya Anda dengarkan berulang-ulang. Puasa dapat meningkatkan kekuatan responsive Anda sehingga Anda dapat menghafal Al-Qur’an dengan mudah. Hal itu karena kekuatan cukup pada diri Anda dapat menjamin keinginan yang cukup pada diri Anda. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang paling tepat untuk memulai menghafal Al-Qur’an.

Al-Qur’an Sebagai Obat Hati

Ternyata, Al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit-penyakit fisik dan kejiwaan, terutama penyakit hati. Al-Qur’an mengandung obat untuk setiap penyakit. Ketika anda tertimpa rasa cemas dan gundah, Al-Qur’an dapat menghilangkan kegundahan Anda. Ketika Anda tertimpa penyakit, Al-Qur’andapat menyembuhkan Anda. Atas izin Allah. Membaca surah Al-Falaq, surah An-Nas, dan ayat kursi dapat melindungi Anda dari segala macam gangguan.

Jika membaca surah Al-Fatihah dapat menyembuhkan orang yang sakit, dengan izin Allah, tentu orang yang hafal seluruh ayat-ayat Al-Qur’an akan lebih luarbiasa dalam menyembuhkan penyakit. 

Allah SWT berfirman,
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. ” (QS. Ar-Rum : 28)

Satu Huruf Al-Qur’an Mengandung Sepuluh Pahala

Rasulullah SAW. Menegaskan, barang siapa yang membaca satu huruf Al-Qur’an, ia mendapat ganjaran satu pahala, dan satu pahala dilipatkan hingga sepuluh kali. Mari kita renungkan bersama, berapa pahala yang akan Anda dapatkan ketika Anda membaca Al-Qur’an secara keseluruhan, atau sebanyak 30 juzz, dan anda membaca berulang-ulang setiap bulan, misalnya. Sementara itu, Al-Qur’an terdiri atas 322.604 huruf. Jika huruf tersebut dikalikan sepuluh pahala atau kebaikan, Anda akan mendapatkan 32.260.040 kebaikan. Setiap kebaikan lebih baik daripada dunia.

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf : 204)

Mengulang Hafalan Al-Qur’an

Jangan lupa untuk senantiasa mendengarkan surah tertentu atau beberapa halaman Al-Qur’an, lalu mendengarkannya kembali berulang-ulang hingga Anda menghafalnya. Jika Anda sudah menghafalnya, bacalah surah itu didalam Sholat. Pada malam hari, berwudhulah lalu laksanakanlah dua rakaat salat tahajud. Dalam shalat itu, bacalah ayat yang Anda hafalkan pada siang harinya. Anda akan merasakan kenikmatan luar biasa dan mersakan manisnya iman. Ulangi sekali lagi hafalan Anda sesaat setelah bangun tidur. Cara seperti itu dapat melekatkan hafalan Anda di akal bagian dalam Anda sehingga tidak akan ada satu pun ayat yang Anda lupakan. Selain itu, sebelum Anda tidur, renungkanlah ayat-ayat yang Anda baca. Hal itu dapat membuka hati dan akal Anda.

Membaca Al-Qur’an dengan Tartil

Di antara factor yang dapat membantu Anda dapat membaca Al-Qur’an dalam waktu yang cukup lama, tanpa dihatui rasa bosan adalah membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus dan dengan tartil. Allah SWT. Berirman,

“… dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).”(QS. Al-Muzzammil :4)

Membaca Al-Qur’an dengan menggunakan suara bagus dan agak nyaring, dan dengan bacaan tartil, dapat membuat Anda merasakan manisnya bacaan dan hafalan Al-Qur’an. Kuasailah ilmu tajwid dengan baik. Konsentrasilah terhadap setiap kalimat yang And abaca dan resapilah makna setiap ayat yang Anda baca.

Memahami Setiap Kata dalam Al-Qur’an

Sering-seringlah untuk berada dalam satu majelis atau bertukar pikiran dengan orang-orang yang saleh, orang-orang yang berilmu, orang-orang hafal Al-Qur’an, dan orang-orang yang memiliki perhatian dan bergelut dalam tafsir Al-Qur’an. Ketika Anda mendapatkan kata atau kalimat yang sulit atau tidak Anda pahami, tanyakanlah tentang tafsir kata atau kalimat tersebut kepada orang yang memahaminya. Upayakan untuk menguasai banyak tentang hukum-hukum tajwid. Menguasai keahlian tersebut sama dengan sudah menguasai 50% hafalan Al-Qur’an. Bacalah semua artikel atau gagasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an.

Tanamkan Motivasi

Terlambat Lebih Baik daripada Tidak Sama Sekali

Misi terpenting yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Adalah Al-Quran! Karena itu, pekerjaan hari ini, jangan Anda tunda hingga hari esok. Jika kemarin Anda belum berhasil menghafal Al-Quran, sekarang juga ambillah keputusan untuk menghafal Al-Quran dan bertawakallah kepada Allah SWT. Yang berfirman,

“… apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran : 159)

Perlu Anda yakini, Allah akan membantu Anda untuk menghafal Kitab-Nya.

Tidakkah Anda menyukai Al-Quran sebagai penyembuh dan cahaya Anda di dunia dan akhirat?



Mantapkan Tujuan

Mengapa saya menghafal Al-Qur’an? Pertanyaan ini wajib Anda tujukan kepada Anda sendiri sebelum Anda memullai menghafal Al-Qur’an. Upayakan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah., “Saya menghafal Al-Qur’an Karena cinta kepada Allah, berharap akan rida-Nya, dan agar beruntung mendapatkan kebahagiaan dunia dan akirat.”

Jika itu tujuan anda menghafal Al-Qur’an, Anda telah menempuh separuh perjalanan menghafal Al-Qur’an. Upayakan untuk duduk dan merenung tentang faedah dan manfaat menghafal Al-Qur’an, dan bagaimana Al-Qur’an dapat mengubah kehidupan Anda sebagaimana ia telah mengubah kehidupan orang-orang yang telah menghafal sebelum Anda.

Anda juga harus meyakini bahwa Allah akan memberikan kemudahan kepada Anda untuk menghafal Al-Qur’an. Allah SWT. Telah berjanji

“Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Qamar : 17)

Optimalkan Waktu

Pekerjaan yang harus Anda lakukan hari ini, jangan Anda tunda ke esok hari. Usia itu sangat pendek. Tidak dapat diketahui kapan seorang itu akan meninggal dunia. Karena itu, mulai saat ini segeralah mengambil keputusan untuk menghafal Al-Qur’an. Jangan biarkan waktu dan usia Anda berlalu tanpa Anda gunakan membaca Al-Qur’an dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an. Pada hari Kiamat, Allah akan mempertanyakan waktu yang anda gunakan. Ketika itu, Anda akan menyesali setiap waktu yang tidak Anda gunakan untuk mengingat Allah, atau tidak membaca Kitab-nya, atau tidak melakukan sesuatu untuk agama Islam.

Lepaskan Rasa Takut dan Gangguan Kejiwaan

Sebagian peneliti menegaskan, setiap ayat Al-Qur’an memiliki kekuatan unik untuk menyembuhkan. Beberapa eksperimen membuktikan, orang yang hafal Al-Qur’an lebih jarang tertimpa penyakit, terutama penyakit kejiwaan, daripada orang yang tidak hafal Al-Qur’an. Karena itu, ketika Anda mulai menghafal Al-Qur’an, Anda merasa baru dilahirkan. Bersediakah Anda memulai proyek ini yang dapat mengubah kehidupan Anda?

Fase-Fase Menghafal Al-Qur’an dengan Mudah

1. Mulai menghafal dari surah yang Anda sukai dan Anda yakini mudah untuk Anda hafal.

2. Dengarkan Surah yang Anda hafal sebanyak sepuluh atau dua puluh kali.

3. Buka Al-Qur’an untuk melihat surah yang Anda hafal. Anda pasti merasa familiar dan lebih mudah menghafal surah surah itu karena surah itu sudah terekam di dalam sel-sel otak Anda setelah Anda sering mendengar surah itu.

4. Surah yang Anda hafalkan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok.

5. Mulai dengan membaca kelompok ayat pertama, diulang-ulang hingga hafal.

6. Kemudian baca berulang-ulang kelompok ayat kedua hingga hafal. Setelah itu gabungkan kelompok ayat pertama dan kelompok ayat kedua dalam bacaan Anda hingga benar-benar Anda hafal.
Tundukkan Kesulitan

Rasulullah SAW. Bersabda, “Setiap perbuatan pasti disertai niat…” Sementara perbuatan yang paling disukai oleh Allah adalah perbuatan yang dilakukan secara konsisten atau kontinyu meskipun hanya sedikit. Upayakan setiap hari Anda menghafal beberapa ayat Al-Qur’an, dan jangan sampai Anda tidak menghafal meskipun hanya satu hari karena alasan apa pun. Niat Anda menghafal Al-Qur’an harus semata-mata untuk mengharap rida Allah, untuk mendekatkan diri dengan-Nya, dan untuk mengenal Allah. Orang yang ingin mengetahui siapa Allah yang sebenarnya, hendaklah membaca Kitab Allah SWT., Al-Qur’an.

Memprogram Otak untuk Menghafal Al-Qur’an

Para ilmuan menegaskan, setiap suara yang didengar seseorang secara berulang-ulang dapat mengubah system kerja sel-sel otak. Mendengarkan Al-Qur’an berarti Anda mempersiapkan program sel-sel otak Anda agar sesuai dengan Al-Qur’an bersama seluruh ajaran dan hukum-hukum yang dikandung Al-Qur’an. Agar perubahan system kerja sel-sel otak menghasilkan perubahan yang positif, kita harus mendengar Al-Qur’an dengan benar-benar khusuk. Hal itu sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam firman-Nya,

“dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat ” (QS. Al-A’araf : 204)

Mendengarkan Lantunan Al-Qur’an Ketika Tidur

Para ilmuan menegaskan, pada saat seseorang tidur, otak tetap energik: memperbaiki data-data yang dikumpulkan selama sehari, lalu menyusun dan memasang data-data itu di lokasi-lokasi tertentu. Karena itu, setiap kita dapat mengambil faedah dari tidurnya dan mendengarkan lantunan Al-Qur’an. Hal itu dapat membantu kita untuk memantapkan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an.

Allah SWT. Berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. ar-Rum : 23)

Puasa Permudah Menghafal Al-Qur’an

Ketika Anda berpuasa, upayakan untuk menyibukkan waktu Anda menghafal surah Al-Qur’an yang sebelumnya Anda dengarkan berulang-ulang. Puasa dapat meningkatkan kekuatan responsive Anda sehingga Anda dapat menghafal Al-Qur’an dengan mudah. Hal itu karena kekuatan cukup pada diri Anda dapat menjamin keinginan yang cukup pada diri Anda. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang paling tepat untuk memulai menghafal Al-Qur’an.

Al-Qur’an Sebagai Obat Hati

Ternyata, Al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit-penyakit fisik dan kejiwaan, terutama penyakit hati. Al-Qur’an mengandung obat untuk setiap penyakit. Ketika anda tertimpa rasa cemas dan gundah, Al-Qur’an dapat menghilangkan kegundahan Anda. Ketika Anda tertimpa penyakit, Al-Qur’andapat menyembuhkan Anda. Atas izin Allah. Membaca surah Al-Falaq, surah An-Nas, dan ayat kursi dapat melindungi Anda dari segala macam gangguan.

Jika membaca surah Al-Fatihah dapat menyembuhkan orang yang sakit, dengan izin Allah, tentu orang yang hafal seluruh ayat-ayat Al-Qur’an akan lebih luarbiasa dalam menyembuhkan penyakit.

Allah SWT berfirman,
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. ” (QS. Ar-Rum : 28)

Satu Huruf Al-Qur’an Mengandung Sepuluh Pahala

Rasulullah SAW. Menegaskan, barang siapa yang membaca satu huruf Al-Qur’an, ia mendapat ganjaran satu pahala, dan satu pahala dilipatkan hingga sepuluh kali. Mari kita renungkan bersama, berapa pahala yang akan Anda dapatkan ketika Anda membaca Al-Qur’an secara keseluruhan, atau sebanyak 30 juzz, dan anda membaca berulang-ulang setiap bulan, misalnya. Sementara itu, Al-Qur’an terdiri atas 322.604 huruf. Jika huruf tersebut dikalikan sepuluh pahala atau kebaikan, Anda akan mendapatkan 32.260.040 kebaikan. Setiap kebaikan lebih baik daripada dunia.

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf : 204)

Mengulang Hafalan Al-Qur’an

Jangan lupa untuk senantiasa mendengarkan surah tertentu atau beberapa halaman Al-Qur’an, lalu mendengarkannya kembali berulang-ulang hingga Anda menghafalnya. Jika Anda sudah menghafalnya, bacalah surah itu didalam Sholat. Pada malam hari, berwudhulah lalu laksanakanlah dua rakaat salat tahajud. Dalam shalat itu, bacalah ayat yang Anda hafalkan pada siang harinya. Anda akan merasakan kenikmatan luar biasa dan mersakan manisnya iman. Ulangi sekali lagi hafalan Anda sesaat setelah bangun tidur. Cara seperti itu dapat melekatkan hafalan Anda di akal bagian dalam Anda sehingga tidak akan ada satu pun ayat yang Anda lupakan. Selain itu, sebelum Anda tidur, renungkanlah ayat-ayat yang Anda baca. Hal itu dapat membuka hati dan akal Anda.

Membaca Al-Qur’an dengan Tartil

Di antara factor yang dapat membantu Anda dapat membaca Al-Qur’an dalam waktu yang cukup lama, tanpa dihatui rasa bosan adalah membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus dan dengan tartil. Allah SWT. Berirman,

“… dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).”(QS. Al-Muzzammil :4)

Membaca Al-Qur’an dengan menggunakan suara bagus dan agak nyaring, dan dengan bacaan tartil, dapat membuat Anda merasakan manisnya bacaan dan hafalan Al-Qur’an. Kuasailah ilmu tajwid dengan baik. Konsentrasilah terhadap setiap kalimat yang And abaca dan resapilah makna setiap ayat yang Anda baca.

Memahami Setiap Kata dalam Al-Qur’an

Sering-seringlah untuk berada dalam satu majelis atau bertukar pikiran dengan orang-orang yang saleh, orang-orang yang berilmu, orang-orang hafal Al-Qur’an, dan orang-orang yang memiliki perhatian dan bergelut dalam tafsir Al-Qur’an. Ketika Anda mendapatkan kata atau kalimat yang sulit atau tidak Anda pahami, tanyakanlah tentang tafsir kata atau kalimat tersebut kepada orang yang memahaminya. Upayakan untuk menguasai banyak tentang hukum-hukum tajwid. Menguasai keahlian tersebut sama dengan sudah menguasai 50% hafalan Al-Qur’an. Bacalah semua artikel atau gagasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an.

Tanamkan Motivasi

Terlambat Lebih Baik daripada Tidak Sama Sekali

Misi terpenting yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Adalah Al-Quran! Karena itu, pekerjaan hari ini, jangan Anda tunda hingga hari esok. Jika kemarin Anda belum berhasil menghafal Al-Quran, sekarang juga ambillah keputusan untuk menghafal Al-Quran dan bertawakallah kepada Allah SWT. Yang berfirman,

“… apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran : 159)

Perlu Anda yakini, Allah akan membantu Anda untuk menghafal Kitab-Nya.

Tidakkah Anda menyukai Al-Quran sebagai penyembuh dan cahaya Anda di dunia dan akhirat?

Meneladani Rasulullah : Rasulullah dan pengemis yahudi

Foto: Meneladani Rasulullah
>>> Rasulullah dan pengemis yahudi

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu SAW pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.

Rasulullah SAW melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,

“Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang belum aku kerjakan”,

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abu Bakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”.

Abu Bakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”.

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila dia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia.

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya melafazkan syahadah di hadapan Abu Bakar r.a.

Wallahu a’lam.

*semoga kita bisa meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.. aamiin


Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu SAW pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.

Rasulullah SAW melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,

“Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang belum aku kerjakan”,

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abu Bakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”.

Abu Bakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”.

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila dia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia.

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya melafazkan syahadah di hadapan Abu Bakar r.a.

Wallahu a’lam.

*semoga kita bisa meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.. aamiin

Terapi Ghibah

Pada zaman yang dikatakan orang sebagai zaman modern ini, kebiasaan berkumpul satu sama lain tanpa tujuan yang jelas menjadi makanan sehari-hari yang rasanya wajib untuk dikerjakan dikalangan masyarakat kita. Kebiasaan tersebut dirasa hambar jika tidak dibumbui dengan obrolan hangat tentang pihak ketiga yang biasa familiar dengan istilah gossip atau ngrasani.

Ditambah lagi banyaknya stasiun televisi Indonesia dengan berbagai acara gosipnya yang menjadi sumber rujukan utama dan men-support manhaj masyarakat untuk lebih kreatif dalam menggosip.

Ini baru televisi, media-media lain juga tidak kalah gencar ‘memasyarakatkan’ ghibah. Koran, radio, bahkan internet. Semuanya berlomba-lomba untuk menyajikan berita terbaru mengenai gossip yang sedang hangat…bahkan terkadang mengangkat kembali berita-berita ‘basi’, sekedar mendapat rating yang tinggi.

Tahukah wahai saudaraku kebiasaan yang disebut di atas merupakan salah satu bentuk ghibah. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadist dalam kitab Shahihnya dari shahabat Abu Hurairah radhiyallu’anhu ?,

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu sesungguhnya Rasulullah shalallahu’alaihi wa Sallam ? bersabda: “Tahukah kalian apa ghibah itu? Para shahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau bersabda: “Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya. Ditanyakan (salah seorang dari para sahabat bertanya), ”Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu terdapat pada saudaraku?” Beliau menjawab : “Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.” (HR. Muslim)

Allah berfirman di dalam Al Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12

“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya: “Sungguh telah disebutkan (dalam beberapa hadits) tentang ghibah dalam konteks celaan yang menghinakan. Oleh karena itu Allah ? menyerupakan orang yang berbuat ghibah seperti orang yang memakan bangkai saudaranya. Sebagaimana firman Allah ? … (pada ayat di atas). Tentunya itu perkara yang kalian benci dalam tabi’at, demikian pula hal itu dibenci dalam syari’at. Sesungguhnya ancamannya lebih dahsyat dari permisalan itu, karena ayat ini sebagai peringatan agar menjauh/lari.

Berdasarkan hadist dan firman Allah di atas dapat diambil suatu kesimpulan tentang definisi ghibah yaitu menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka jika hal tersebut disebutkan. Baik mengenai jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam diantaranya dengan membeberkan aib, meniru tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang digunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

Berikut ini adalah hal yang biasanya menjerumuskan manusia ke dalam jurang ghibah serta solusi menghindar darinya.

1. Sebagai pelampiasan kepada seseorang yang memicu kemarahannya. Salah satu cara penganggulangannya yaitu dengan mengingat firman Allah :

(133) dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(134). (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S : Ali Imran 133-134)

2. Sebagai pembelaan atau membantu teman untuk ghibah, karena ingin mempertahankan keharmonisan dan khawatir jika mengingkarinya akan merasa berat pada teman tersebut.

Cara penaganannya yaitu dengan mengingat sabda Rasulullah yang artinya :

“Barang siapa meminta keridhaan orang dengan sesuatu yang dimurkai Allah, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)

3. Keinginan untuk mengangkat pamornya, dengan merendahkan orang lain, lalu dia mengatakan, “Si Fulan itu bodoh,”
Dan diantara cara terapinya yaitu apa yang dimiliki Allah adalah lebih baik dan kekal. Dan bahwasanya seorang hamba bisa jadi lebih mulia dihadapan Allah dari padanya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Baqarah ayat ke 216.

“diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

4. Main – main, yaitu ia membicarakan orang lain dengan sesuatu yang mengundang tawa. Misal dengan cara menirukan tingkah atau logatnya yang lucu.

Cara terapinya yaitu kita ingat dan bayangkan bagaimana jika saudara kita, keluarga kita atau bahkan kita sendiri yang diejek, apakah kita rela? Dan hendaknya mengingat sabda nabi yang sangat berharga yaitu :

Dan dari Bahz bin Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu’anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa Sallam bersabda: “Celakalah orang yang berbicara dengan sesuatu yang dusta agar kaumnya menertawakan ucapannya. Celakalah dia, lalu celakalah dia.” Dikeluarkan oleh Imam Tiga, dan Sanadnya kuat. (HR. Abu Daud)

5. Iri, yaitu dengan menggunjing orang agar orang tersebut tidak disukai dan tidak mendapat simpati. Maka hendaknya orang yang merasa iri tersebut merenungi sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam :

“Dua hal yang tidak akan berkumpul dalam hati seseorang adalah iman dan dengki” (HR. Nasa’i)

6. Menisbatkan seseorang pada sesuatu lalu dia ingin terlepas dari sesuatu tersebut, sehingga dia menyebut orang yang telah melakukannya agar dia selamat. Atau dia menyebut orang lain bahwa orang itu juga terlibat melakukannya, agar dengannya dia bisa meringankan uzur darinya.

7. Mendekati pihak yang mempunyai pekerjaan atau proyek dan penanggungjawabnya dengan cara mencela orang–orang yang bekerja sama bersamanya, agar naik jabatan yang lebih tinggi atau agar disebut dipuji dsb.
Cara penanggulangannya adalah agar seorang muslim mengingat ayat-ayat dan hadist-hadist tentang rizki lalu merenunginya bahwasannya apa yang dimiliki Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak diperoleh dengan cara yang diharamkan Allah.

8. Banyak menganggur, merasa bosan, dan jenuh sehingga menyibukkan diri dengan membicarakan orang lain, mencampuri urusan orang lain, membicarakan kehormatan dan aibnya. Seharusnya sebagai seorang muslim meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya serta menyibukkan diri dalam hal ketaatan kepada Allah seperti ibadah, belajar, menuntuk ilmu dsb.

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda :

“ Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Diantara baiknya islam adalah meninggalkan hal yang tidak berguna,” (HR. Turmudzi)

Wallahu A'lam

semoga manfa'at

Tips Biar Gak Males Shalat & Shalat Tepat Waktu

Foto: >>> Tips Biar Gak Males Shalat & Shalat Tepat Waktu

Jujur aja, kadang kalo udah dateng malesnya(atau setan dari dlm diri sndr), aku bisa gak sholat berhari2 bahkan berminggu2. tapi kalo iman udah nempel, wah…begitu udah denger suara adzan langsung melesat kepancuran atau kamar mandi. Jangan diplesetin-ya pasti buat wudlu-lah…

Yang jadi masalah kapan kita bisa disiplin sholat n waktu?
Bagi sebagian orang, sholat yang sulit dilaksanakan itu adalah sholat subuh dan isya’. Subuh karena tentu saja masih asik ‘mancal guling’(bobo) n isya’ karena kita pikir waktunya panjang jadi suka diulur2 n akhirnya malah lupa gak sholat.

The point is…lha trus solusinya gimana?

Berdasarkan pengalaman, semua sholat buatku susah banget dilakukan karena:

1. Males
Gimana biar gak males?
Aku bikin semacam cambuk atau warning buat diriku sendiri berupa tulisan diwhiteboard yang bisa aku lihat kapan saja. Lokasi whiteboard itu lebih bangus kalo bisa ketangkep mata pas kita lagi tidur2an atau lagi maen game dikomputer. Kalo ada tv dikamar ya lebih bagus sesuaikan dengan jangkauan mata pas lagi nonton tv.
Jadi, selagi kita masih males2an, tidur2an atau lagi asik nonton program buka aib seseorang (gossip) kita bakal gak sengaja liat atau secara gak sengaja ngebaca warning di whiteboard. Kalo iman masih kuat atau inget akhirat, insya Allah bisa langsung bangkit dari keterpurukan n memenuhi kewajiban.

Trus warning dlm tulisan yang bagaimana?

Terserah. Yang penting bisa bikin kita sadar. Kalo aku sndiri biasanya berupa tulisan2 kayak yang beginian nih:”ingat akherat, bro!”, “sisihkan 50 menit dari 1440 menit yang disedekahi Allah”, “mumpung masih bisa berdiri, masih bisa jalan, masih bisa nafas” de el el.

Intinya yang bisa bikin kita sadar (sadar sesadar2nya) kalo kita tuh gak boleh pelit sama Allah. Masak kita udah dikasi 24 jam, nyempetin gak sampe 1 jam buat sholat 5 waktu aja gak mau. pelit banget ya kita…

2. Sibuk

sesibuk apa sih kita sampe gak mau sholat atau kalo gak mau dibilang gak mau (*^GTD%$%YF) sebut aja lupa. Pernah dulu aku baca dimajalah atau kalo gak ya novel kali. Ada pekerja kantoran yang begitu sibuknya nyelesein programnya sampe lupa sholat. Diingetin temen tapi bilang nanti2. Begitu kerjaannya hampir rampung-Pettt-listrik mati-belum disave. JDEEERRR! Stress uda pasti. Tapi dia kemudian sadar kalo itu adalah peringatan Allah.
Lha, selagi kita masih bisa menghirup udara segar yang super gratis ini(kecuali kalo lagi dipasangi oksigen dihidung) mbok ya ambil wudlu bentar trus sholat. Semoga kita semua bisa selalu mengingatNya.

3. Masih ngantuk

Kendala yang sering bikin bolos sholat subuh. Yup! Masih ngantuk apalagi sekarang lagi musim penghujan. Wah…enak banget…

Gimana bisa bangun pagi?

sebenernya kita bisa bangun pagi, hanya kemauan aja yang gak ada. Nah menumbuhkan kemauan ini yang susah. Kadang kita udah pake alarm. Baik hp atau beker. Tapi begitu bunyi alarm nguing nguing ditelinga, hp di off-in atau beker dimatiin. Trus tidur lagi. Lhaa ini nih yang bikin rapot banyak merahnya.

Tips bangun pagi

a. Pasang 2 atau lbh alarm bagi yang mampu. Seorang temenku bilang kalo dia lagi mau ada acara pagi2 dia pasang banyak beker n ditempatkan ditempat yang tersembunyi.

Yup! Tips yang lumayan tuh. Bisa dipake buat bangunin sholat. Bukan sekedar bangunin tapi memaksa kita untuk bangun. Tempatkan alarm2 itu ditempat yang jauh dari jangkauan. Tubuh kita akan dipaksa untuk bangun n mematikannya. Kebayangkan, gimana bete-nya kalo lagi enak tidur beker krang kring krang kring dimana2 n kita gak bisa matiin. Nah, biasanya nih n menurut pengalamanku sendiri, kalo badan udah bangun dari tidur bakal agak sulit mulai tidur lagi. Nah saat2 inilah waktunya untuk beraksi. Cepet2 bangun-ambil air wudlu-sholat-beres! Masalah mau tidur lagi belakangan. Itupun kalo masih bisa tidur.

b. Jangan tidur terlalu malem. Kalo udah nonton film seru di TV, atau online sampe dinihari, waduh besoknya bisa ditebak bakal males bangun subuh2.

So, usahain jagn tidur telat lagi ya. Hik hik tapi aku gak bisa tidur cpt untuk khusus hari jumat. Prison break oh prison break. Omong2 musim pertama udah slesae nih. Weits! Fokusss…..

Yah, gimanapun semua kembali sama kita sendiri juga. Sejauh mana kita memahami arti dan hukum sholat itu n janji Allah mengenai sholat. Sebagai sesama amatir, yuk kita perdalam pengetahuan tentang sholat dan islam secara umum.

Buat yang mau nambahin tips dll silahkan. Ditunggu ya…:-)
Jujur aja, kadang kalo udah dateng malesnya(atau setan dari dlm diri sndr), aku bisa gak sholat berhari2 bahkan berminggu2. tapi kalo iman udah nempel, wah…begitu udah denger suara adzan langsung melesat kepancuran atau kamar mandi. Jangan diplesetin-ya pasti buat wudlu-lah…

Yang jadi masalah kapan kita bisa disiplin sholat n waktu?
Bagi sebagian orang, sholat yang sulit dilaksanakan itu adalah sholat subuh dan isya’. Subuh karena tentu saja masih asik ‘mancal guling’(bobo) n isya’ karena kita pikir waktunya panjang jadi suka diulur2 n akhirnya malah lupa gak sholat.

The point is…lha trus solusinya gimana?

 



Berdasarkan pengalaman, semua sholat buatku susah banget dilakukan karena:

1. Males
Gimana biar gak males?
Aku bikin semacam cambuk atau warning buat diriku sendiri berupa tulisan diwhiteboard yang bisa aku lihat kapan saja. Lokasi whiteboard itu lebih bangus kalo bisa ketangkep mata pas kita lagi tidur2an atau lagi maen game dikomputer. Kalo ada tv dikamar ya lebih bagus sesuaikan dengan jangkauan mata pas lagi nonton tv.
Jadi, selagi kita masih males2an, tidur2an atau lagi asik nonton program buka aib seseorang (gossip) kita bakal gak sengaja liat atau secara gak sengaja ngebaca warning di whiteboard. Kalo iman masih kuat atau inget akhirat, insya Allah bisa langsung bangkit dari keterpurukan n memenuhi kewajiban.

Trus warning dlm tulisan yang bagaimana?

Terserah. Yang penting bisa bikin kita sadar. Kalo aku sndiri biasanya berupa tulisan2 kayak yang beginian nih:”ingat akherat, bro!”, “sisihkan 50 menit dari 1440 menit yang disedekahi Allah”, “mumpung masih bisa berdiri, masih bisa jalan, masih bisa nafas” de el el.

Intinya yang bisa bikin kita sadar (sadar sesadar2nya) kalo kita tuh gak boleh pelit sama Allah. Masak kita udah dikasi 24 jam, nyempetin gak sampe 1 jam buat sholat 5 waktu aja gak mau. pelit banget ya kita…

2. Sibuk

sesibuk apa sih kita sampe gak mau sholat atau kalo gak mau dibilang gak mau (*^GTD%$%YF) sebut aja lupa. Pernah dulu aku baca dimajalah atau kalo gak ya novel kali. Ada pekerja kantoran yang begitu sibuknya nyelesein programnya sampe lupa sholat. Diingetin temen tapi bilang nanti2. Begitu kerjaannya hampir rampung-Pettt-listrik mati-belum disave. JDEEERRR! Stress uda pasti. Tapi dia kemudian sadar kalo itu adalah peringatan Allah.
Lha, selagi kita masih bisa menghirup udara segar yang super gratis ini(kecuali kalo lagi dipasangi oksigen dihidung) mbok ya ambil wudlu bentar trus sholat. Semoga kita semua bisa selalu mengingatNya.

3. Masih ngantuk

Kendala yang sering bikin bolos sholat subuh. Yup! Masih ngantuk apalagi sekarang lagi musim penghujan. Wah…enak banget…

Gimana bisa bangun pagi?

sebenernya kita bisa bangun pagi, hanya kemauan aja yang gak ada. Nah menumbuhkan kemauan ini yang susah. Kadang kita udah pake alarm. Baik hp atau beker. Tapi begitu bunyi alarm nguing nguing ditelinga, hp di off-in atau beker dimatiin. Trus tidur lagi. Lhaa ini nih yang bikin rapot banyak merahnya.

Tips bangun pagi

a. Pasang 2 atau lbh alarm bagi yang mampu. Seorang temenku bilang kalo dia lagi mau ada acara pagi2 dia pasang banyak beker n ditempatkan ditempat yang tersembunyi.

Yup! Tips yang lumayan tuh. Bisa dipake buat bangunin sholat. Bukan sekedar bangunin tapi memaksa kita untuk bangun. Tempatkan alarm2 itu ditempat yang jauh dari jangkauan. Tubuh kita akan dipaksa untuk bangun n mematikannya. Kebayangkan, gimana bete-nya kalo lagi enak tidur beker krang kring krang kring dimana2 n kita gak bisa matiin. Nah, biasanya nih n menurut pengalamanku sendiri, kalo badan udah bangun dari tidur bakal agak sulit mulai tidur lagi. Nah saat2 inilah waktunya untuk beraksi. Cepet2 bangun-ambil air wudlu-sholat-beres! Masalah mau tidur lagi belakangan. Itupun kalo masih bisa tidur.

b. Jangan tidur terlalu malem. Kalo udah nonton film seru di TV, atau online sampe dinihari, waduh besoknya bisa ditebak bakal males bangun subuh2.

So, usahain jagn tidur telat lagi ya. Hik hik tapi aku gak bisa tidur cpt untuk khusus hari jumat. Prison break oh prison break. Omong2 musim pertama udah slesae nih. Weits! Fokusss…..

Yah, gimanapun semua kembali sama kita sendiri juga. Sejauh mana kita memahami arti dan hukum sholat itu n janji Allah mengenai sholat. Sebagai sesama amatir, yuk kita perdalam pengetahuan tentang sholat dan islam secara umum.

Buat yang mau nambahin tips dll silahkan. Ditunggu ya…:-)

10 Wasiat Rasulullah Kepada Putrinya

Foto: Menjadi Istri Shalehah
>>> 10 Wasiat Rasulullah Kepada Putrinya.

Ada 10 wasiat Rasulullah kepada puterinya Fathimah binti Muhammad. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap isteri salehah.

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan darjat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, nescaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka sejauh tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan keperluan jiran tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keredhaan suami terhadap isteri. Andaikata suamimu tidak redha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bahagian dari taman syurga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah Haji dan Umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia Jadikanlah diri-dirimu menjadi wanita solehah, agar negeri menjadi indah, kerana dirimu adalah tiang negeri ini.


Ada 10 wasiat Rasulullah kepada puterinya Fathimah binti Muhammad. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap isteri salehah.

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan darjat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, nescaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka sejauh tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan keperluan jiran tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keredhaan suami terhadap isteri. Andaikata suamimu tidak redha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bahagian dari taman syurga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah Haji dan Umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia Jadikanlah diri-dirimu menjadi wanita solehah, agar negeri menjadi indah, kerana dirimu adalah tiang negeri ini.

Buka Jilbab Demi Kerja



Assalamualikum wr wb
Ustaz, saya ingin mengisahkan seorang anak perempuan yang dalam keluarganya hanya dia yang berjilbab. Suatu ketika, setelah gadis ini lulus SMK, dia mencari kerja tapi belum dapat. Lalu, ibunya mendapatkan pekerjaan untuk putrinya tetapi untuk bekerja di tempat itu jilbabnya harus dilepas. Gadis ini tidak mau tetapi ibunya terus memaksa. Apa yang harus dilakukan gadis ini?
Hamba Allah

Waalaikumussalam wr wb
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Ankabut [29]: 60). Dalam kondisi terdesak kadang manusia terjebak oleh pikirannya sendiri, seakan-akan prasangkanya itulah yang bakal menjadi kenyataan.

Rasa takut pada selain Allah membuatnya gelap mata, tawakal bukan kepada Allah membuatnya bergantung pada ranting patah yang rapuh, berharap pada selain Allah menjadikannya putus asa. Celakanya, jika ini terjadi pada pemimpin atau orang tua, yang akan menjadi korban adalah rakyat banyak atau anak-anaknya, wal'iyadzu billah.

Perhatikan ayat di atas, sedangkan hewan yang tak berakal dan ditundukkan untuk manusia selalu dapat memenuhi kebutuhannya, apalagi manusia yang berakal pasti lebih bisa dari hewan. Semua itu pasti terjadi karena Allahlah yang memberikan rezeki kepada makhluk-Nya.

Kepada ananda, saya sampaikan bahwa tugas seorang hamba adalah berusaha keras memenuhi hajat hidupnya dan tugas malaikat adalah menjalankan perintah Allah memenuhi kebutuhan hamba-Nya yang telah berusaha keras dan tak kenal lelah apalagi putus asa. Tetaplah pada prinsipmu dalam berhijab dan dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh.

“Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS al-Jumu’ah [62]: 10). Ananda jangan salahkan ibumu, maafkanlah khilafnya. Situasi ini hanya sejenak dan akan segera berlalu, percayalah ini hanya ujian iman untuk kenaikan derajat jika sabar menjalaninya.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?’’ (QS al-Ankabut [29]: 2). Simak pula ayat ini, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.’’ (QS al-Mulk [67]: 2).

Memang benar Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita patuh dan berbuat baik kepada orang tua, tetapi hanya berlaku ketika dalam ketaatan kepada Allah. Namun, jika orang tua menyuruh kita melakukan hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, wajib bagi kita tidak menaatinya dan menolaknya dengan cara yang baik serta menjelaskan bahwa ini adalah hukum Allah yang tidak boleh dilanggar. Allah telah mengajarkan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap orang tua yang menyuruh kita melakukan hal yang diharamkan.

“Dan, jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’’ (QS Luqman [31]: 15).

Rasulullah, “Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebaikan.’’ (HR Bukhari dan Muslim). Allah menciptakan makhluk dan menyiapkan pula kebutuhannya. Kesulitan dalam proses memenuhi kebutuhan adalah keniscayaan, namun Allah menetapkan dua kemudahan dalam setiap satu kesulitan.

Orang beriman tak akan pernah menyerah apalagi berputus asa dalam memperjuangkan keimanannya. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.’’ (QS Al-Syarh [94]: 5-6). Jangan pernah lepaskan hijabmu hanya karena dunia yang fana ini. Tetaplah dalam ketaatan pada syariat-Nya.

Sebentar lagi keberuntungan akan berpihak padamu. “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS al-Thalaq [65]: 2-3). Wallahu a’lam bish shawab.



Dikutip dari Konsultasi Agama Harian Republika yang diasuh Ustaz Bachtiar Nasir, Sekjen MIUMI

Terompet Setan

Di zaman edan, manusia mengalami dehumanisasi secara besar-besaran, sehingga banyak dari mereka mengidap penyakit skizofrenia. Hal ini lantas membuat mereka lupa ingatan dan kehilangan kesadaran tentang fitrah kebenaran (logika), baik buruk (etika), dan keindahan (estetika).

Di zaman edan, manusia tak hanya bersekutu dan menjadi teman dekat setan (QS al-Nisa [4]: 38), tetapi sebagian telah menjadi seperti setan. Dalam arti selalu membisikkan (meniupkan) kejahatan ke dalam hati manusia. (QS an-Nas [114]: 4-5).

Terompet (nyanyian) setan itu disenandungkan dalam aneka rupa, sehingga manusia berpaling dari jalan Allah. Di antaranya, rayuan agar manusia bersifat kikir serta melakukan kejahatan, fakhsya’, (QS al-Baqarah [2]: 268), seperti berbuat zina, mabuk-mabukan, judi, dan semgala tindakan sesat lainnya.

Dalam Alquran disebutkan bahwa sebagian manusia memang senang dan gemar membeli terompet setan itu (lahwa al-hadits). (Lihat QS Luqman [31]: 6).

Dalam satu riwayat, Abdullah bin Masud ditanya tentang makna perkataan tidak berguna (lahwa al-hadits) dalam ayat di atas. Ia menjawab, “Demi Allah, tiada tuhan selain Dia, perkataan tak berguna itu adalah nyanyian (al-Ghina’). Abdullah mengulangnya hingga tiga kali sambil bersumpah. (Tafsir Ibnu Katsir [6]: 330).

Imam Hasan al-Bashri memahami lahwa al-hadits sebagai sesuatu yang memalingkan manusia dari mengingat Allah. Seperti candaan, lelucon, gosip murahan, serta lirik dan lagu yang membangkitkan birahi. (Tafsir al-Alusi [15]: 408).

Namun, ini tidak berarti bahwa Islam anti dengan seni (kesenian). Seni dalam pengertian yang sebenarnya sebagai rasa (akan) keindahan, sensibilitas estetis (syu`ur bi al-jamal), dan kemampuan mengekspresikannya (wa al-ta`bir `anhu).

Bahkan, menurut ulama besar dunia, Syekh Yusuf Qaradhawi, tak ada agama yang memberikan apresiasi kepada seni melebihi agama Islam. Dalam al-Fann fi al-Islam, Qaradhawi menjelaskan bahwa seni musik, nyanyian, syair, lirik, dan lagu, tidak tergolong terompet setan manakala memenuhi lima syarat.

Pertama, mengandung pesan yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran dan moral Islam. Kedua, dibawakan dengan cara yang bagus, tidak erotis, sensual, dan membangkitkan nafsu birahi.

Ketiga, tak ikut serta di dalamnya barang yang haram, seperti narkoba, miras (al-khamr), dan perjudian (maysir). Keempat, musik dan nyanyian tidak ekstrem atau berlebihan (ghuluw). Kelima, penonton musik atau konser wajib memiliki pertahanan diri, semacam early warning system jika ada hal-hal buruk yang tak diinginkan.

Apabila tidak memenuhi lima syarat di atas maka musik dan nyanyian itu tergolong terompet setan (mizmar al-syaithan). Inilah maksud sabda Nabi, “Lonceng (dentuman musik) tergolong terompet setan.” (HR Ahmad dari Abu Hurairah).

Di zaman edan, kehidupan dunia bisa jungkir balik. Setan atau terompet setan bisa dianggap sebagai kebaikan dan dibela mati-matian atas nama seni dan kebebasan berekspresi. Benarkah? Wallahu a`lam.