.



Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

Meneladani Rasulullah : Rasulullah dan pengemis yahudi

Foto: Meneladani Rasulullah
>>> Rasulullah dan pengemis yahudi

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu SAW pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.

Rasulullah SAW melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,

“Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang belum aku kerjakan”,

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abu Bakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”.

Abu Bakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”.

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila dia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia.

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya melafazkan syahadah di hadapan Abu Bakar r.a.

Wallahu a’lam.

*semoga kita bisa meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.. aamiin


Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu SAW pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.

Rasulullah SAW melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,

“Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang belum aku kerjakan”,

Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abu Bakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”.

Abu Bakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”.

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila dia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia.

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya melafazkan syahadah di hadapan Abu Bakar r.a.

Wallahu a’lam.

*semoga kita bisa meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.. aamiin

0 komentar: